Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan hari Jumat (15/12) bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman kembali melancarkan serangan rudal yang menghantam dua kapal kargo di Selat Bab el-Mandab di Laut Merah. Ini merupakan hari kedua berturut-turut pemberontak Houthi Yaman melakukan serangan rudal terhadap kapal kargo di Laut Merah.
Pejabat AS tersebut mengatakan bahwa dalam serangan pertama, sebuah rudal menghantam kapal kontainer milik Jerman, Al Jasrah, yang menyebabkan kerusakan dan kebakaran, tetapi tidak ada korban jiwa. Beberapa jam kemudian, kapal kontainer kedua, yang diidentifikasi sebagai MSC Palatium, dihantam roket dan terbakar, kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, mengutip pejabat yang sama.
Belum jelas apakah ada korban luka dalam serangan kedua itu, lapor AP.
Jumat malam, di ibu kota Yaman, Sanaa, pada konferensi pers, juru bicara Militer Houthi Yehia Sareea mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan kedua kapal tersebut menjadi sasaran roket setelah awak kapal mereka menolak menanggapi seruan pasukan laut Yaman.
Juru bicara tersebut mengatakan pasukan Houthi Yaman mengatakan kepada semua kapal yang menuju ke semua pelabuhan di seluruh dunia (melalui Laut Merah), kecuali menuju pelabuhan Israel, bahwa mereka tidak akan diserang, tetapi “harus tetap mengungkapkan identifikasi kapal mereka.”
Serangan pada hari Jumat ini menyusul serentetan serangan Houthi baru-baru ini terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Dalam beberapa hari terakhir, mereka mengancam akan menyerang kapal mana pun yang mereka anggap berangkat atau datang dari Israel, meskipun beberapa kapal yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan yang jelas sama sekali.
Berbicara kepada wartawan di Tel Aviv pada hari Jumat, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kebebasan navigasi, navigasi komersial dan perdagangan legal di wilayah penting, selat Bab el-Mandeb.
Sullivan mengatakan AS bekerja sama dengan komunitas internasional dan mitra-mitranya di kawasan dan di tempat lain untuk mengatasi ancaman tersebut.
Penasihat keamanan nasional juga menyalahkan Iran atas insiden tersebut dan meminta rezim di sana untuk menghentikannya. “Ketika Houthi yang melancarkan serangan, bisa dikatakan bahwa Iranlah yang memberikan senjata kepada mereka, dan Iran mempunyai tanggung jawab untuk mengambil tindakan guna mengakhiri serangan-serangan ini.”
Menteri Pertahanan Jerman Annalena Baerbock, yang berbicara pada hari Jumat di Berlin, juga mengutuk serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah, khususnya yang menargetkan kapal milik Jerman, dan dia meminta Houthi untuk segera menghentikannya. [pp/ft]
Comments
Loading…