Jakarta, PCplus – Opensignal merilis data terbarunya tentang kinerja internet di Indonesia. Ada fakta unik dala laporan ini. Opensignal mencata ada sekitar 20% pengguna internet yang masih merasa koneksinya lambat.
Baca Juga: Ini Operator 5G Terbaik Menurut OpenSignal
Menurut hasil analisis terbaru dari Opensignal, pengalaman jaringan seluler pengguna ponsel pintar di seluruh Indonesia bervariasi secara signifikan. Meskipun sebagian pengguna di Indonesia menikmati kecepatan pengunduhan rata-rata yang tinggi atau Pengalaman Video yang dinilai Sangat Baik atau Luar Biasa, namun sebagian besar pengguna lainnya mengalami pengalaman jaringan seluler di bawah standar.
Dalam analisis terbaru ini, Opensignal mengkaji pengalaman jaringan seluler pengguna ponsel pintar di seluruh Indonesia. Analisis dilakukan untuk mengukur berapa banyak yang mengalami pengalaman yang lebih rendah dibandingkan dengan biasanya. Pengalaman diukur baik secara nasional maupun regional. Fokusnya dititik beratkan pada tiga metrik utama: Pengalaman Video, Pengalaman Kecepatan Unduhan, dan Waktu tanpa sinyal. Kesenjangan kualitas pengalaman jaringan seluler berfluktuasi secara signifikan di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai analisis Opensignal bisa langsung mengunjungi tautan berikut.
Berikut ini beberapa poin temuan utama yang terdapat dalam analisis Opensignal.
Lebih dari 20% pengguna ponsel cerdas di Indonesia mencatat kecepatan unduh rata-rata di bawah 20Mbps
Di Indonesia, kecepatan unduh rata-rata pengguna ponsel pintar adalah 21,1Mbps. Namun, 52,4% memiliki kecepatan di bawah 20Mbps. Dan lebih dari 20% memiliki kecepatan di bawah 10Mbps. Terdapat perbedaan signifikan pada pengguna saat melakukan streaming video on-demand. 17,2% mengalami Pengalaman Video Buruk, sementara hanya 6,3% menikmati Pengalaman Video Sangat Baik. Ini juga salah satu yang membuat internet masih terasa lambat.
Dalam hal konektivitas, 6,3% pengguna menghabiskan 5% atau lebih dari waktunya tanpa sinyal. Dan 3,8% menghabiskan 10% atau lebih pada Waktu tanpa sinyal.
Lebih dari 25% pengguna di Jawa Tengah dan Maluku mengalami kecepatan unduh rata-rata di bawah 10Mbps
Terdapat perbedaan besar dalam proporsi pengguna dengan kecepatan unduh yang buruk di seluruh Indonesia. Dari 12 wilayah yang dianalisis, terdapat lima wilayah dengan proporsi pengguna yang mengalami kecepatan seluler rata-rata di bawah 10Mbps. Ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 20,4% pengguna — Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, dan Sumatra.
Di sisi lain, hanya 14,4% pengguna di Kepulauan Sunda Kecil yang memiliki kecepatan sangat lambat, diikuti Jawa Timur (16,6%). Di antara operator, Smartfren memiliki persentase pengguna tertinggi (41%) dengan kecepatan di bawah 10Mbps. Diikuti Indosat dari IOH (30,4%), dan 3 (Tri) (29%).
Telkomsel memiliki persentase terendah (10,8%) di bawah 10Mbps dan persentase tertinggi (19,9%) dengan kecepatan di atas 40Mbps.
Maluku, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, dan Jawa Tengah memiliki lebih dari 20% pengguna ponsel cerdas dengan Pengalaman Video Buruk: Melihat proporsi pengguna ponsel pintar yang memiliki Pengalaman Video Buruk (di bawah 48), terdapat tujuh wilayah yang mencatatkan kinerja buruk dibanding rata-rata nasional sebesar 17,2%. Maluku memiliki persentase pengguna tertinggi dalam kategori ini, yaitu 26,6%.
Lebih dari seperlima pengguna di wilayah ini memiliki Pengalaman Video Buruk. Sulawesi, Jawa Tengah, dan Kepulauan Sunda Kecil memiliki proporsi pengguna dengan Pengalaman Video Buruk tertinggi. Jakarta Raya mencatat proporsi terendah pengguna dengan Pengalaman Video Buruk (di bawah 48) (11,8%) — diikuti Jawa Timur (13,8%) dan Banten (14,5%).
Berdasarkan pembagian operator, Telkomsel memiliki proporsi pengguna terendah dengan Pengalaman Video Buruk (11,8%) dan proporsi pengguna tertinggi dengan Pengalaman Video Sangat Baik (8,4%) streaming video melalui koneksi seluler. Sedangkan 37% pengguna Smartfren mendapatkan Pengalaman Video Buruk (di bawah 48), dan hanya 1,1% pengguna yang merasakan Pengalaman Video Sangat Baik (78 atau lebih).
Jakarta Raya memiliki proporsi pengguna tanpa sinyal terendah sebanyak 5% atau lebih
Jakarta Raya memiliki proporsi pengguna terendah yang menghabiskan 5% atau lebih waktunya tanpa sinyal, yaitu 4,5% pengguna. Sedangkan di Maluku memiliki proporsi pengguna tertinggi yang hampir dua kali lipat rata-rata nasional (6,3%), diikuti Kalimantan dan Papua Barat. Melihat operator di Indonesia, 6,2-6,5% pengguna Tri, Indosat, Telkomsel, dan XL menghabiskan 5% atau lebih waktunya tanpa sinyal — dibandingkan dengan 5,3% pengguna Smartfren. Sekitar 85% dari pengguna Tri, Indosat, dan XL menghabiskan kurang dari 1% waktunya tanpa sinyal — yang meningkat menjadi 87,9% di Smartfren.
Comments
Loading…