in

Kolam Renang Ramah Lingkungan

ILUSTRASI - Suasana di kolam renang Charlton Lido di London, Inggris, 29 Maret 2021. (REUTERS/Henry Nicholls)


Pada saat begitu banyak layanan publik seperti kolam renang berjuang untuk memenuhi tagihan energi, Exmouth Leisure Centre, sebuah pusat rekreasi di Exmouth, Inggris, justru memperkirakan biaya mereka akan anjlok.

Mereka telah memasang sistem baru yang memungkinkan energi yang dihasilkan oleh komputer-komputer di sebuah pusat pengolahan data dimanfaatkan untuk menghangatkan kolam.

CEO pusat rekreasi itu, Peter Gilpin, menyambut sistem baru ini. Pasalnya, kata Gilpin, harga gas yang melambung telah membuat tagihan energi mereka melonjak selama beberapa tahun terakhir.

“Jadi tagihan gas di pusat hiburan ini saja sudah naik empat kali lipat dari sekitar 25.000 dolar per tahun menjadi lebih dari 100.000 dolar per tahun,” jelasnya.

Sistem pemanasan baru itu adalah ide dari perusahaan Deep Green Technologies, sebuah perusahaan pengolahan data.

CEO perusahaan itu, Mark Bjornsgaard, mengatakan,”Pusat-pusat pengolahan data harus menghilangkan panas yang dihasilkan komputer-komputer dan mengeluarkan banyak uang untuk melakukan itu. Di sini, kami menyalurkan panas itu ke kolam renang. Panas yang dihasilkan pada intinya dimanfaatkan untuk memanaskan minyak pada pipa-pipa yang berfungsi meningkatkan suhu kolam renang.”

Sistem pemanasan baru itu menguntungkan kedua pihak. Pusat rekreasi itu mendapat tagihan energi yang lebih rendah sementara Deep Green bisa menawarkan layanan pengolahan data yang lebih murah karena berhasil menekan biaya pendinginan.

ILUSTRASI – Suasana di kolam renang Charlton Lido di London, Inggris, 29 Maret 2021. (REUTERS/Henry Nicholls)

Gilpin berharap sistem baru ini bisa memangkas biaya energi secara signifikan.

“Jadi, dari hasil pembicaraan dengan Deep Green, sistem baru ini berpotensi menghemat 60 persen biaya operasional kami. Jadi mungkin kami bisa menghemat sekitar 35.000 hingga 50.000 dolar setahun. Ini jelas sangat signifikan,” jelasnya.

Deep Green sendiri berharap pusat-pusat rekreasi lainnya di berbagai penjuru Inggris mengadopsi teknologi tersebut. Perusahaan itu menyatakan, memanfaatkan energi yang terbuang sia-sia sama artinya dengan memangkas kebutuhan energi. Memangkas kebutuhan energi sendiri merupakan bagian dari upaya menyelamatkan lingkungan. [ab/uh]



Sumber VoA Indonesia

What do you think?

Written by admin

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loading…

0
Peneliti Inggris Hasilkan Gandum yang Kurangi Risiko Kanker

Peneliti Inggris Hasilkan Gandum yang Kurangi Risiko Kanker

Indonesia Raih 4 Penghargaan di Festival Film Pariwisata Jepang

Indonesia Raih 4 Penghargaan di Festival Film Pariwisata Jepang