in

Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Diperkirakan Naik 20%


Jakarta, PCplus – Inovasi digital di sektor keuangan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Laporan e-Conomy SEA memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan mencapai 146 juta dolar AS pada tahun 2025. Dengan laju pertumbuhan tahunan (CAGR) 20%. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia juga mengalami transformasi digital positif. Salah satu buktinya adalah meningkatnya pinjaman online berbasis kredit digital dari pembiayaan konvensional.

Baca Juga: Gencarkan Kerjasama, Ayoconnect Pacu Pertumbuhan Ekonomi Digital

Ayoconnect, JULO dan KiriminAja berbagi strategi bisnis dan tren usaha di 2024 dalam webinar bertema: Strategi untuk Meningkatkan Profitabilitas melalui Solusi Digital Terjangkau dan Efisiensi Biaya. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai sektor usaha ini membahas bagaimana kolaborasi antara fintech dan industri lainnya dapat memberikan fitur finansial yang efisien, mudah, aman dan terpercaya.

Fariz GTJ, CEO dan Co-Founder KiriminAja sebagai salah satu panelis webinar mengatakan KiriminAja berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis online di Indonesia yang dinamis dengan menyediakan solusi digital beragam. Salah satunya adalah fitur solusi COD financing & advance KiriminAja yang dapat mempercepat pencairan dana ke penjual. Sehingga menjaga arus kas sehat bagi UMKM. “Pada tahun 2024, kami akan terus mendukung UMKM di Indonesia. Dengan menawarkan biaya pengiriman yang kompetitif ke seluruh Indonesia,” ujar Fariz.

Pinjaman online makin diminati

Data OJK pada bulan Mei 2023 menunjukkan kinerja pembiayaan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online yang mencapai Rp51,46 triliun. Dari jumlah itu, 38,39 persen adalah pembiayaan yang diberikan kepada pelaku UMKM.

Permintaan masyarakat dan pelaku UMKM akan akses keuangan yang lebih mudah, cepat, dan inklusif membuat pembiayaan pinjaman online tumbuh pesat. Ini jika dibandingkan dengan lembaga perbankan atau perusahaan pembiayaan konvensional.

William Eka, Kepala Kemitraan JULO, mengatakan bahwa kerjsama pihaknya dengan Ayoconnect akan memudahkan penyaluran dana kepada pengguna. Pihaknya yakin kerja sama ini akan memacu pertumbuhan bisnis di Indonesia. Termasuk dan memberi manfaat bagi pengguna yang mengandalkan layanan JULO untuk modal dan kemajuan bisnis mereka.

JULO juga berharap kemitraan ini dapat meningkatkan sinergi dengan Ayoconnect dalam melayani pengguna layanan JULO yang terus bertambah. Diprediksi pengguna platform akan mencapai lebih dari 2,4 juta pengguna pada 2024 secara keseluruhan.

“Ayoconnect akan terus mendukung mitra kami melalui integrasi API. Dan menyediakan fitur keuangan digital yang sesuai dengan fokus dari masing-masing industri. Ke depannya, kami juga berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak sektor usaha untuk mendorong percepatan inklusi keuangan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Tyas Wulandari, Sr. Enterprise Sales Manager Ayoconnect.





Sumber PC PLus