Delegasi Kongres Amerika Serikat (AS) yang mengunjungi Taiwan mengatakan pada Jumat (1/9) bahwa AS akan bertindak jika pulau itu diserang. Delegasi itu juga berjanji untuk menyelesaikan berbagai hambatan pada belanja pertahanan Taiwan dari AS senilai $19 miliar.
“Ketahuilah bahwa serangan apa pun yang tidak beralasan terhadap Taiwan akan menghasilkan reaksi tegas dari AS,” kata Rob Wittman, Wakil Ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, dalam pidatonya, menjelang pertemuan dengan Presiden Tsai Ing-Wen.
Undang-undang AS mengharuskan Washington memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri dan memperlakukan semua ancaman terhadap pulau itu sebagai hal yang “sangat memprihatinkan,” namun masih belum jelas mengenai apakah Taiwan akan mengerahkan kekuatan sebagai respons terhadap serangan dari China.
Wittman dari negara bagian Virginia, bersama dengan Carlos Gimenez dari Florida dan Jen Kiggans dari Virginia, tiba pada Kamis (31/8) untuk kunjungan tiga hari di Taiwan. Ketiga anggota Partai Republik itu bertemu dengan Tsai dan Kepala Dewan Keamanan Nasional Taiwan Wellington Koo.
Taiwan adalah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh China dan telah menghadapi peningkatan intimidasi militer dalam beberapa tahun terakhir ketika jet-jet tempur dan kapal angkatan laut China mengadakan latihan harian yang ditujukan ke pulau itu, sering kali mendekati atau mengelilingi pulau itu. Selama bertahun-tahun, untuk meningkatkan pertahanannya, Taiwan telah membeli peralatan militer senilai $19 miliar dari AS, tetapi sebagian besar masih belum terkirim.
Amerika telah mulai menemukan cara baru untuk mendukung Taiwan dalam bantuan pertahanan. Pada Juli, Amerika Serikat telah mengumumkan bantuan militer sebesar $345 juta dalam paket besar yang diambil dari persediaan senjata Amerika sendiri.
Pada Rabu (30/8), pemerintahan Biden menyetujui pengiriman bantuan militer AS yang pertama ke Taiwan berdasarkan program yang umumnya disediakan untuk bantuan kepada negara-negara yang berdaulat dan merdeka. Jumlahnya tidak terlalu besar, yaitu $80 juta, dan para pejabat tidak merinci untuk apa sebenarnya uang tersebut akan digunakan. [lt/ab]
Comments
Loading…