Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Sabtu (10/6), mengumumkan bantuan militer baru senilai $500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun untuk Ukraina. Trudeau mengumumkan bantuan itu dalam kunjungan dadakan ke Kyiv, Ibu Kota Ukraina pada saat Ukraina bersiap melakukan serangan balasan terhadap Rusia dan menghadapi serangan udara berkala.
Trudeau juga mengunjungi tempat peringatan untuk tentara-tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran menghalau pasukan pro-Rusia sejak 2014, bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan berpidato di hadapan parlemen Ukraina.
“Kami akan bersama Anda sebanyak apa pun yang dibutuhkan dan sampai kapan pun,” katanya dalam cuplikan pembicaraan dengan Zelenskyy yang dirilis oleh pihak berwenang Kyiv.
Kanada, yang juga anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO), adalah salah satu negara dengan diaspora Ukraina terbesar di dunia. Kanada sudah memberikan bantuan militer dan keuangan untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Ukraina ingin bergabung dengan aliansi militer NATO sesegera mungkin, tapi Zelenskyy paham hal itu tidak mungkin terjadi selama perang dengan Rusia masih berkecamuk.
“Kanada mendukung Ukraina untuk menjadi anggota NATO segera setelah kondisi memungkinkan. Ukraina dan Kanada berharap bisa mengatasi isu-isu tersebut pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Vilnius pada Juli 2023,” kata kedua kepala negara dalam pernyataan bersama usai melakukan pembicaraan.
Trudeau menerima tepuk-tangan yang cukup lama saat dia berpidato di parlemen selama 25 menit. Dalam pidatonya, Trudeau mengutuk invasi Rusia dan memuji perkembangan demokrasi di Ukraina.
Dia mengatakan perlawanan Ukraina adalah “masa depan kita semua. Anda berada di ujung tombak yang menentukan masa depan abad ke-21.”
Zelenskyy mengatakan Ukraina bersyukur atas dukungan warga Kanada dan menyampaikan terima kasih. [ft]
Comments
Loading…