Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sektor manufaktur pertahanan Rusia kemungkinan besar memanfaatkan tenaga kerja narapidana untuk memenuhi permintaan produksi masa perang. Hal ini disampaikan kementerian tersebut hari Jumat dalam laporan intelijen terbaru mengenai invasi Rusia terhadap Ukraina.
“Pada November 2022,” kata laporan yang diunggah di Twitter,
“Uralvagonzavod (UVZ), produsen tank terbesar Rusia, mengatakan kepada media setempat bahwa pabrik itu akan mempekerjakan 250 narapidana setelah bertemu dengan Dinas Penjara Federal (FSIN)”
Rusia memiliki riwayat panjang mengenai kerja paksa dan pada tahun 2017 “kerja paksa sebagai suatu hukuman kejahatan tertentu digunakan kembali,” kata kementerian itu.
Kementerian tersebut menambahkan, “Populasi penjara menjadi sumber daya manusia yang unik bagi para pemimpin Rusia untuk digunakan dalam mendukung ‘operasi militer khusus’ sementara sukarelawan yang bersedia tetap kurang.”
“Pekerja narapidana kemungkinan besar akan sangat dibutuhkan para produsen persenjataan yang relatif berteknologi rendah seperti UVZ, yang hampir pasti berada di bawah tekanan Moskow untuk meningkatkan produksi mereka,” kata kementerian itu lagi. [uh/ab]
Comments
Loading…