Taliban Afghanistan menuduh Amerika Serikat (AS) menghalangi mereka untuk memperoleh pengakuan internasional atas pemerintahan baru kelompok Islamis itu di Kabul.
Kelompok itu merebut kekuasaan pada Agustus lalu dan menempatkan pemerintahan sementara yang semua anggotanya laki-laki, menyusul berakhirnya intervensi militer asing yang dipimpin AS selama hampir 20 tahun di negara Asia Selatan yang dikoyak perang tersebut.
“Terkait pengakuan dari negara-negara asing, saya pikir AS adalah rintangan terbesar,” kata juru bicara pemimpin Taliban Zabihullah Mujahid, ketika ditanya untuk menjelaskan apakah kebijakan kelompoknya atau negara manapun menyebabkan tertundanya perolehan legitimasi.
“AS tidak membiarkan negara-negara lain untuk bergerak ke arah itu dan negara itu sendiri juga tidak mengambil langkah apapun menuju kesana,” katanya, sambil merespons pertanyaan para wartawan lewat grup WhatsApp yang dikelola Taliban.
Mujahid mengklaim Taliban telah memenuhi “semua persyaratan” bagi pemerintahannya untuk diberikan pengakuan diplomatik.
Ia mengatakan bahwa semua negara, termasuk AS, harus menyadari bahwa keterlibatan politik dengan Taliban merupakan “kepentingan bersama.” Itu akan memungkinkan dunia untuk membahas “keluhan” mereka secara formal dengan Taliban. [vm/ft]
Comments
Loading…