Pemerintah membutuhkan bantuan masyarakat dalam mewujudkan komitmen untuk senantiasa mengatasi permasalahan bangsa, termasuk memperjuangkan nasib petani, kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian karena persoalan bangsa Indonesia sangat kompleks. Kami punya keyakinan bahwa tidak ada yang tidak bisa dikelola asal kita memiliki niat yang baik dan membangun kebersamaan,” katanya di acara Gebyar Bazar Ramadhan di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta, Selasa (19/4).
Dia juga menegaskan bahwa Pemerintah telah bekerja secara serius untuk memikirkan permasalahan rakyat.
Apalagi dalam kondisi saat ini, tambahnya, Pemerintah memikirkan permasalahan rakyat di tengah berbagai tantangan yang muncul akibat situasi geopolitik memanas karena perang Rusia dan Ukraina, serta kemunculan pandemi COVID-19.
“Mungkin, ada sebagian orang yang melihat dari sisi negatif. Tidak apa-apa, itu haknya. Akan tetapi, saya ingin menyampaikan dan menekankan bahwa Pemerintah telah bekerja keras untuk memberikan pelayanan kepada 270 juta manusia Indonesia dengan konfigurasi geografi yang tersebar seperti ini. Hal tersebut tidak mudah,” tegasnya.
Baca juga: Moeldoko cermati geliat pertanian generasi milenial
Dengan demikian, katanya, dalam mengelola negara tidak cukup dengan hanya memikirkan kondisi dalam negeri, karena situasi global memengaruhi persoalan nasional, termasuk berpengaruh terhadap sektor pertanian dan peternakan dalam negeri.
“Masyarakat harus tahu bahwa telah cukup lama para peternak telur itu menderita karena harga pakannya tinggi, sedangkan harga telurnya rendah. Itu tidak ada yang komplain,” tukasnya.
Selain itu, menurut dia, para petani holtikultura atau pelaku budidaya tanaman kebun, seperti sayuran dan buah-buah, juga sedang menderita karena keadaan cuaca yang kerap diguyur hujan belakangan ini. Dia mencontohkan petani cabai yang kerap menemukan cabai mereka busuk sehingga sebagian tidak bisa dijual.
Oleh karena itu, eks Panglima TNI itu mengajak masyarakat untuk tidak hanya komplain kepada Pemerintah atas permasalahan yang ada, melainkan juga ikut bergotong royong untuk membantu mengatasinya.
Contohnya, katanya, terkait dengan penyelesaian sulitnya mendapatkan cabai. Dia menyarankan masyarakat untuk menanam cabai sendiri di pekarangan rumah.
“Saya selalu memberikan contoh. Di rumah, saya memelihara ayam dan menanam sayur. Ini maksud saya jangan sampai kita menjadi warga yang hanya bisa komplain. Kita mesti berusaha secara bersama-sama dan gotong royong,” ujarnya.
Baca juga: Moeldoko tekankan generasi muda harus miliki gagasan besar
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Comments
Loading…