Upaya Amerika Serikat untuk menghindari konflik di Timur Tengah agar tidak meluas, sambil mendukung perang Israel melawan kelompok militan Hamas di Gaza, tengah mendapat ujian.
Para pejabat di Pentagon mengatakan, pasukan AS di Irak dan Suriah telah diserang sebanyak 151 kali sejak pertengahan Oktober lalu, ketika milisi yang didukung Iran mulai menembakkan roket dan drone untuk mendukung Palestina.
Pasukan AS di Irak dan Suriah telah bertahan dari serangan keras selama tiga bulan terakhir.
Namun Pentagon mengatakan, apa yang terjadi pada Sabtu (20/1) di pangkalan udara Al-Asad Irak, berbeda dari serangan yang terjadi sebelumnya.
“Itu adalah serangan berskala lebih besar dari yang kita lihat sebelumnya. Kami biasanya melihat satu atau dua rudal mendarat di dekat pangkalan atau, Anda tahu, tidak sedekat dengan beberapa rudal itu,” ungkap wakil juru bicara Pentagon Sabrina Singh.
Para pejabat Pentagon mengatakan, dua warga AS dirawat karena kemungkinan mengalami cedera otak traumatis, serta terdapat beberapa kerusakan pada apa yang mereka gambarkan sebagai “fasilitas yang tidak kritis.”
Seorang tentara Irak juga terluka dalam serangan tersebut. Para pejabat di Gedung Putih berjanji untuk memastikan kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh kawasan Timur Tengah memahami bahwa mereka akan menanggung resikonya. [ps/jm]
Comments
Loading…