Ribuan orang berkumpul pada hari Minggu (21/1) di Galicia, wilayah barat laut Spanyol, untuk memprotes penanganan krisis butiran plastik yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Sejak awal Januari, butiran plastik berukuran kecil, terdampar di wilayah pantai utara Spanyol dan pihak berwenang setempat mengumumkan kondisi darurat lingkungan pada 9 Januari lalu, setelah sebuah pengiriman peti kemas jatuh dari kapal pengangkut bulan lalu.
Pemerintah daerah Galicia, yang paling terkena dampak pencemaran itu, dan wilayah tetangganya, Asturias, meminta pemerintah Spanyol untuk membantu menangani krisis tersebut.
Di antara para pengunjuk rasa adalah kandidat oposisi utama untuk pemilihan daerah Galicia, yang akan berlangsung pada 18 Februari.
Partai Populer (PP) kini menguasai wilayah barat laut Spanyol.
Jaksa di Spanyol telah membuka penyelidikan atas krisis lingkungan hidup itu. Jaksa khawatir, butiran tersebut mengandung racun dan mengatakan ada petunjuk bahwa butiran serupa juga ditemukan di pantai Prancis.
Tumpahan itu pertama kali dilaporkan kepada pihak berwenang pada 13 Desember, ketika ratusan ribu bola putih kecil mulai terapung di garis pantai Atlantik Spanyol.
Perwakilan pemerintah Spanyol untuk wilayah Galicia mengatakan, kapal peti kemas Toconao, yang berlayar dengan bendera Liberia, kehilangan enam peti kemas di lepas pantai Portugal, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Viana do Castelo.
Salah satu dari enam peti kemas itu berisi 1.000 karung pelet, dengan masing-masing karung berisi 25 kilogram bola plastik kecil yang digunakan untuk pembuatan produk plastik, kata perwakilan pemerintah.
Greenpeace dan kelompok lingkungan hidup lainnya menghitung jumlah pelet yang hilang itu mencapai jutaan. [ps/rs]
Comments
Loading…