Anggota-anggota Dewan Keamanan PBB pada Rabu (3/3) meminta kelompok Houthi di Yaman untuk menghentikan serangan terhadap lalu lintas pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden, dengan mengatakan serangan itu mengancam stabilitas regional, kebebasan navigasi global, dan pasokan bahan makanan.
Dalam pertemuan pertama Dewan Keamanan di tahun 2024, para anggota juga menuntut agar Houthi melepaskan Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang dioperasikan Jepang dan terkait dengan sebuah perusahaan Israel – beserta seluruh awaknya – yang ditawan kelompok itu sejak 19 November lalu.
Wakil Amerika Serikat di PBB Chris Lu mengatakan “AS yakin situasi ini telah mencapai “titik perubahan.” Ia menambahkan, “serangan-serangan ini menimbulkan dampak buruk bagi keamanan maritim, pelayaran dan perdagangan internasional, dan melemahkan situasi kemanusiaan yang rapuh di Yaman, serta merusak kemampuan komunitas internasional untuk memberikan bantuan kepada lebih dari 21 juta orang yang membutuhkan.”
Menyikapi peningkatan aktivitas Houthi, Duta Besar Jepang untuk PBB, Kazuyuki Yamazaki, menyoroti siaran pers Dewan Keamanan sebelumnya yang dikeluarkan satu bulan lalu, yang menyatakan keprihatinan terkait ancaman maritim dari para pemberontak. Meskipun peringatan tersebut sudah diberi batas waktu, namun belum ada penurunan serangan, dan kelompok Houthi justru semakin mengintensifkan tindakan mereka.
“Dewan Keamanan tidak boleh membiarkan hal ini berlanjut,” kata Yamazaki kepada badan dunia itu. “Mengingat urgensi dan pentingnya masalah ini, Jepang yakin Dewan Keamanan harus mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah ancaman lain dari Houthi dan menjaga perdamaian dan keamanan internasional.”
Kelompok Houthi di Yaman, yang didukung Iran, pada Rabu mengatakan mereka telah “menarget” sebuah kapal kontainer yang menuju Israel, sehari setelah Komando Pusat Amerika (CENTCOM) mengatakan kelompok militan tersebut telah menembakkan dua rudal balistik anti-kapal di bagian selatan Laut Merah. [ns/em]
Comments
Loading…