Jakarta, PCplus – David Vincenzetti, pendiri perusahaan pembuat perangkat lunak mata-mata terkenal (yang kini sudah bubar), Hacking Team, ditangkap. David diciduk setelah diduga menusuk dan mencoba membunuh seorang kerabatnya.
Baca Juga: Tips Mencegah Kena Hacking
Vincenzetti, membangun Hacking Team pada tahun 2003. Polisi datang ke apartemennya setelah sepupunya menelepon polisi. Menurut surat kabar Italia Il Giorno, wanita itu sedang mengunjungi Vincenzetti, yang diduga memiliki masalah psikologis, untuk merawatnya. Vincenzetti diduga menusuk wanita itu, dan polisi menemukannya tidak sadarkan diri.
Ketika Vincenzetti muncul di depan hakim, dia tidak membicarakan insiden itu, tetapi malah mengoceh tentang pekerjaan dan perusahaannya. Ini membuat hakim memerintahkan jaksa untuk menyelidiki keadaan kesehatan mentalnya. Hakim juga memerintahkan agar pendiri Hacking Team ini ditangkap dan dipenjara sebagai tindakan pencegahan.
Hacking Team adalah salah satu perusahaan pertama yang mengembangkan dan menjual perangkat lunak mata-mata kepada pemerintah. Perusahaan ini awalnya beroperasi di Italia, dan kemudian di seluruh dunia. Pada puncaknya, Hacking Team memiliki sekitar 40 pelanggan pemerintah, termasuk di Spanyol, Hongaria, Polandia, Arab Saudi, Maroko, Kolombia, Ekuador, Korea Selatan, dan Malaysia.
Keruntuhan persusahaan
Setelah bertahun-tahun beroperasi di bawah radar, peneliti keamanan menemukan bahwa pelanggan seperti Maroko, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia telah menggunakan alat Hacking Team untuk menargetkan dan meretas jurnalis dan pembangkang. Perusahaan ini selalu membela diri, dengan mengatakan bahwa mereka hanya menjual kepada pemerintah. Dan mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan pelanggan dengan alat mereka.
Pada tahun 2015, seorang peretas misterius yang dikenal sebagai “Phineas Fisher” meretas Hacking Team dan membocorkan ribuan email internal perusahaan, dan – yang penting – kode sumber perangkat lunak mata-mata. Pelanggaran yang menghancurkan itu menyebabkan pengembang kunci meninggalkan perusahaan. Dan memaksa perusahaan untuk meminta pelanggan untuk sementara menghentikan penggunaan produk mereka. Perlahan-lahan, Hacking Team mulai kehilangan pelanggan. Mereka lalu mencoba mengubah merek, sampai menjual sebagian sahamnya kepada investor Saudi. Perusahaan berakhir saat dijual kepada manajemen baru.
Comments
Loading…